Tepat pukul 06.15 kami berangkat dengan suasana gembira. desa demi desa kami lewati dan akhirnya kami berhenti sejenak di desa kedungbanjar untuk melepas penat dengan secangkir teh hangat.
setelah penat dan lelah sedikit terobati kami lanjutkan perjalanan ke waduk prijetan. kami melewati desa blawirejo yang tembus ke arah desa majenang kami dijemput oleh kontingen kecamatan Kedungpring
lalu perjalanan kami lanjutkan ke desa tenger dan sampailah kita di tujuan yaitu waduk prijetan yang dibuat oleh belanda pada tahun 1917
suasana semakin akrab sesampainya kami disana membaur jd satu yang membuat kita seakan - akan larut di tengah kebersamaan rasa lelah terbayar sudah dengan suasana waduk tua yang bernuansa paradise. sungguh kita sangat mensyukuri atas apa yang Tuhan ciptakan kepada kita yang senantiasa kita jaga dan lestarikan.
ada pula yang menikmati suasana danau dengan turun langsung ke tengah danau yang sedang mengering dan mereka pun berfoto foto seakan akan tiada habisnya mereka adalah Pak Hariyanto , Pak Johni, Mas Hasan dan Mas Haryadi
ada pula pasukan wonder woman yang ikut eksis dalam meramaikan bersepeda go to waduk prijetan ini yang terdiri dari Bu Etik selaku tuan rumah, Bu Sumartini, Bu Turdji, Bu Endang dan Bu Nunung
tak terasa waktu seakan cepat kami pun harus pulang. kami pun menyempatkan diri untuk berfoto bersama
dan perjalanan pulang pun sedikit menegangkan karena kami harus melewati jembatan yang ketinggiannya kira kira 10 meter dengan lebar hanya 75 cm
sayonara waduk prijetan kami bangga mempunyai waduk yang masih asri seperti itu